Lampu meredup, fokus lampu menyorot bagian belakang panggung sebelah kanan. Saat lampu menyala, Agus Sulistyo dan Lulay sudah berdiri dan memulai dialog.
Agus        : Mentari! Maafkanlah ayahmu ini!
Lulay        : Jangan pernah temui ibu, Mentari!
Agus        : Ayah sudah bersalah dan gagal mendidikmu.
Lulay        : Kalo kamu belum bisa jadi anak yang berguna untuk cari duit, lebih baik ibu tidak punya anak!
Agus        : Ayah sudah membuatmu kecewa, aku masih ingin menjadi ayahmu, Mentari!
Lulay        : Ibu malu punya anak cupu seperti kamu.
Agus        : Kembalilah Mentari.
Lulay        : Pergilah Mentari!
Agus        : Ayah masih mengharapkanmu.
Lulay        : Ibu tidak mau mempunyai anak seperti kamu!