Hakim 2 Â Â Â Â Â : Anak tidak punya masa depan!
Alan Siregar   : Hehehehe... Aku kaya! Aku kaya! Kaya!
Semua tertawa cekikikan seakan -- akan sedang menertawakan Mentari. Lampu perlahan redup dan suara dialog melemah. Sorot lampu menyorot fokus di bagian sebelah kiri belakang. Di panggung bagian itu Reyhan dan Jovian berdiri tegap dan memulai dialog, sementara Mentari semakin gila.
Reyhan       : Jangan pergi, Mentari! (Mengulurkan tangan ke depan)
Jovian        : Kami menunggumu Mentari! Kami merindukanmu!
Reyhan       : Jadilah Mentari yang dulu, temani aku berangkat sekolah lagi!
Jovian        : Jadilah teman sebangku ku! Duduklah di sebelahku ketika di kelas Mentari!
Reyhan       : Aku inginkamu menjadi Mentari yang ceria dan bersemangat.
Jovian        : Mentari yang senyumnya selalu tulus ketika menatapku.
Reyhan       : Mentari yang sesungguhnya.
Jovian        : Seperti Mentari yang ku kenal.