Mohon tunggu...
Dara Ginanti
Dara Ginanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Sampoerna University - The University of Arizona

A Beginner in Writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Drama "Mentari Warna-Warni"

3 November 2017   07:19 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:56 82509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari            : Teman -- teman. (Menaruh tempat makan dan minumnya di atas meja)

Siswa 3            : Euhh... Euhh... Kenapa kamu kesini Mentari? (Berdiri dari kursi)

Siswa 1           : (Berdiri)Hai Mentari! Kursi ini bukan untukmu! Pergilah! Jangan duduk di sini lagi! (Mendorong Mentari dari kursi sampai terjatuh.)

Siswa lainnya ikut berdiri, salah satunya menggeser tempat makan dan tempat minum Mentari yang ditaruh di meja.

Mentari           : (Bangkit dan berdiri)Tapi teman -- teman, aku biasanya duduk di sini bersama kalian, bukan?

Siswa 4           : Tidak lagi Mentari, mulai sekarang jangan duduk dekat kami! Jangan bergaul lagi dengan kami! Karena kami tidak mau lagi berteman denganmu! (Menunjuk)

Keempat siswa mengelilingi Mentari, mereka mendorong - dorong dan mempermainkannya sambil tertawa -- tawa.

Mentari            : Tapi teman -- teman!

Siswa 2           : Diam Mentari! Kami tidak mau lagi berteman dengan seorang anak koruptor dan pelacur seperti kamu! Kami tidak mau tertular jahatnya keluargamu.

Siswa 3           : Hahaha... Benar sekali, namanya buah pastilah jatuh tidak jauh dari pohonnya, sama seperti Mentari bodoh ini!

Semua siswa bergerombol di salah satu sudut.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun