Mohon tunggu...
Dara Ginanti
Dara Ginanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Sampoerna University - The University of Arizona

A Beginner in Writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Drama "Mentari Warna-Warni"

3 November 2017   07:19 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:56 82509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mentari duduk di kursi lalu meletakkan kepalanya di meja sambil menutupinya dengan punggung tangan. Tangis Mentari masih terdengar tersedu meski dia berusaha menutupinya.

Sementara siswi -- siswi yang lain sedang heboh di belakang, Jovian masuk masih dengan buku yang dibacanya. Suara siswi -- siswi, tak terdengar lagi, suara tangis Mentari yang kini sampai di telinga. Jovian berjalan menghampiri Mentari yang kebetulan duduk di kursi sebelahnya. Dia menutup buku dan mulai duduk.

Jovian              : Ehm... Mentari, apa kau tidak apa -- apa? (Memegang bahu Mentari)

Mentari           : (Bangun dan mengusap air mata)Iya, ehm... Aku tidak apa -- apa.

Jovian              : Kau yakin? (Merogoh saku kemeja)

Mentari           : Ya, aku tidak apa -- apa, sungguh.

Jovian memberikan sebuah sapu tangan, Mentari menerimanya.

Mentari           : Terima kasih, Jovial. (Mengusap air matanya dengan sapu tangan)

Jovial               : Maafkan soal yang kemarin, ayahku terlalu ambisius dan dibutakan oleh harta.

Mentari           : Ah tidak, bukan ayahmu yang salah kemarin, ayahku yang sudah bersalah terhadap keluargamu. (Menunduk dan tersenyum) Maafkan kami. (Menengok ke arah Jovian)

Jovian              : Aku tidak ingin kamu berpikir begitu Mentari, bagaimanapun kami juga bersalah atas ketidakadilan di sidang waktu itu,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun