Siswa 4 Â Â Â Â Â : Sudah cukup, mulai sekarang jangan lagi ada yang berteman dengan Mentari!
Semua siswa menyahut dan heboh.
'Benar' 'Jauh -- jauh dari dia!' Yang lainnya menimpali. 'Aku tidak mau berteman dengannya, anak kotor!'
Wajah mereka meremehkan dan sinis menatap Mentari, suara mulai melemah. Sorot lampu berganti ke sebelah kanan, semua siswi mematung. Di sebelah kanan berdiri Alan Siregar dan dua hakim persidangan yang menyidang Agus. Dialog kembali mulai.
Alan Siregar   : Akhirnya aku mendapatkan kembali kekayaanku! Kamu tau karena apa pak hakim? Karena anak bodoh itu! Anak bodohnya Agus Sulistyo! Hahahaha...
Semua orang ikut tertawa.
Hakim 1 Â Â Â Â Â : Anak koruptor itu, ya? Mentari yang terbenam. Mentari yang lemah!
Semua orang kembali tertawa.
Hakim 2 Â Â Â Â Â : Anak tidak berpendidikan seperti itu, besarnya kalau tidak jadi lonte, pasti hanya berakhir bunuh diri! Tidak punya masa depan, hahahaha...
Alan Siregar   : Anak bodoh!
Hakim 1 Â Â Â Â Â : Anak tidak berguna dan tidak tau diri!