Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

88 KM Merindu

19 Oktober 2022   20:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Faris berlari kecil menuju tempat yang ditunjuk. Ia mendapati Aristi yang duduk melamun di atas kursi yang berjejer di ruangan belakang.

            "Ris," sapa Faris.

            Yang disapa hanya menatapnya. Lalu tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa.

            "Ris, soal kemarin ... ," Faris terdiam.

            "Kenapa soal kemarin? O ya, sorry, kemarin aku mengganggu," ketus Aristi.

            "Bukan begitu, Ris. Kamu salah paham," jelas Faris.

"Salah paham? Mengapa pula kamu cerita ke aku. Pakai maaf segala!" Aristi tampak cuek. Sebulir air mata mulai menitik.

"88 km, Ris. 88 km, aku jadi paham sekarang. Terkadang aku menangis mengenang masa laluku. Kadang pula, aku menangis sebab aku tidak tahu apa yang terjadi denganku, denganmu!" Aristi terisak.

Faris masih terdiam. Menatap buliran air matanya yang terus mengalir.

"Cassana, Ris. Itu namanya. Bukan siapa-siapa," jelas Faris.

"Aku lama mengaguminya. Lama sekali, sejak kami SMP. Sampai sekarang, aku bahkan menginginkannya. Hanya saja, aku kalah," kata Cassana yang tiba-tiba muncul.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun