Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Layu yang Abadi

23 Desember 2024   09:21 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Arum,kenapa kamu pergi secepat ini? masih banyak mimpi kita Arum,mimpi yang mau kita gapai sama-sama" tangis Shyla

"Arum,maafin aku kalau saja malam itu aku cepat membalas pesan mu,pasti semua tidak akan seperti ini Rum. Arum,tenang disana ya kami disini pasti akan selalu merindukanmu. Selamat jalan cinta ku,aku terlalu lama untuk mengatakan semuanya Rum. Kini cintaku telah pergi,dunia ku telah hilang separuh,bagaimana aku bias melanjutkan hidup jika salah satu alas an ku untuk tetap hidup adalah kamu Arum." gumam Dipta.

Kini, kehilangan Harumi adalah hal yang menyakitkan. Mereka semua kehilangan sosok seorang yang selalu ceria itu. Tidak ada lagi Harumi yang cerewet. Harumi memilih untuk meninggalkan dunia yang kejam ini.

"SEORANG SISWI SMA NAVAGHASA BUNUH DIRI KARENA PELECEHAN SEKSUAL"

 

Bagian 4

 

Berita itu sudah meluas kemana-mana,semua orang sudah tahu bahwa Harumi yang bunuh diri. Mendadak Dipta dan Shyla menjadi seperti artis yang selalu di kejar dan dimintai keterangan tentang kematian sahabatnya itu. Namun keduanya lebih memilih diam dan kadang bersembunyi agar tidak ada yang melihat mereka. Kini keduanya berada di taman kompleks perumahan mereka, biasanya mereka disini bertiga sekarang hanya tinggal berdua. Keduanya masih hening,tiada yang memulai percakapan. Mereka masih sibuk dengan pikirannya sendiri, mengenang kenangan mereka bersama Harumi di tempat ini.

"kita harus buka kasus ini Dip" Shyla memulai percakapan

"iya La,tidak adil sekali rasanya jika Harumi pergi selamanya gara-gara ulah oknum,namun oknumnya bebas dan baik-baik saja" tambah Dipta

"tapi bagaimana kita bisa mencari siapa pelakunya, sementara kita hanya ada jaket dan kacamata yang belum tentu punya siapa" keluh Shyla

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun