"kita liat saja,seajuh mana kalian bisa menghancurkan nama ku. Selagi kami yang memegang kekusaan di atas kalian masyarakat kecil" sinis Rafa
Dipta yang baru saja terbangun dari tidurnya,mengumpulkan nyawa untuk bangun. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana. Namun ia terkejut melihat sudah tidak ada satu berita pun tentang Rafa yang ia dan Shyla publis kemarin. Apa yang ia dan Shyla takutkan memang terjadi dalam satu malam. Keluarga Biantara pasti telah menyuruh semua media berita untuk menghapusnya.
"sial,lihat saja Rafa sejauh mana kamu bisa memakai kekuasaan mu" geram Dipta Dipta mengotak-atik ponselnya kembali dan menghubungi seseorang disana.
"bisa bantu aku? Kali ini saja?" ucapnya untuk orang diseberang sana.
Kemudian Dipta mematikan telpon tersebut dan segera menghubungi Ashyla. Disinilah mereka berada sekarang,sebuah cafe yang sudah mereka tetapkan untuk bertemu. Keduanya saling diam sampai seorang peremuan menghampiri keduanya.
"maaf ya telat" ucap perempuan itu
"iya kak,gapapa makasih udah dateng" ucap Shyla
Dipta dan Shyla menceritakan apa maksud dan tujuan mereka kepada perempuan yang bernama Indira itu. Advokat Indira,seorang pengacara yang telah menghadapi banyak kasus korupsi dan kejahatan siap membantu mereka. Advokat Indira yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap keadilan,meskipun terancam kehilangan pekerjaannya. Dia tahu bahwa untuk melawan kekuatan yang lebih besar mereka membutuhkan bukti yang kuat dan strategi yang matang. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk membahas dan menyusun rencana. Mereka menyadari bahwa bukti yang mereka punya tidaklah cukup kuat untuk menuntut Rafa Biantara tersebut.
Maka mereka mulai mencari latar belakang dari Rafa Biantara itu,mereka yakin bahwa Harumi bukanlah korban pertama.
Selama mereka mencari bukti-bukti mereka tidak menemukan apapun. Perjuangan mereka menjadi lebih sulit saat mereka mendapatkan ancaman,manipulasi,dan intimidasi dari pihak keluarga dan pihak-pihak yang mendukung keluarga Biantara. Keluarga pemuda itu semakin mengancam mereka dan menggunakan segala cara untuk menutupi kesalahan Rafa.
"itu salah ceweknya sendiri ngapain keluar malam sendirian...