"salah ceweknya itu,mungkin dia memang menyukai Rafa namun Rafa tidak suka,jadi si cewek menfitnah Rafa...
"ceweknya aja yang kegatelan,udah tau malam masih aja suka keluyuran... "itu ceweknya ga bener...
Begitulah cemoohan yang mereka dapatkan selama mencri bukti-bukti yang kuat. Harumi sudah tidak ada saja mereka masih bisa berkata begitu,apalagi jika Harumi masih hidup sampai sekarang.
"Arum kita sedang berusaha untuk mencari keadilan untuk mu" ucap Shyla
"kami akan usut tuntas kasus ini Arum. Kita memiliki hak untuk hidup dengan aman dan bebas dari rasa takut. Mari kita berjuang dan bersatu untuk mendapatkan keadilan untuk Harumi Mehrunisa dan semua perempuan yang pernah mengalami hal serupa." sambung Dipta.
Shyla mengangguk setuju,tatapannya dipenuhi oleh tekat yang kuat. Dengan semangat baru yang mereka temukan. Mereka merasa bahwa mereka harus berani melawan ketidakadilan ini. Mereka tidak ingin ada korban selanjutnya yang memilih diam serta menderita hingga bunuh diri. Sementara sang pelaku malah hidup bahagia dengan sanjungan-sanjungan yang memuji dirinya.
"Dip,kita harus cari bukti kemana lagi? Semua media dan pihak yang terakit lebih memilih untuk menutup mulut mereka" keluh ShylaÂ
Semakin berjalan semakin jelas bagi Dipta dan Shyla bahwa keluarga Biantara telah menggunakan kekuatan dan kekayaan mereka untuk menutupi setiap jejak yang mengarah
kepada Rafa. Mereka tidak berputus asa,mereka tahu bahwa ini adalah pertarungan yang benar- benar adil dan harus dilakukan untuk mencari keadilan di negerinya. Telah banyak mereka melaporkan kejadian itu baik kepada polisi,kepada pengacara, bahkan seorang hakim pun memilih untuk diam dan seakan tidak peduli.
Negara macam apa ini? Yang keadilannya hnya untuk orang yang punya kuasa,dimana pemerintah? Apakah semua sudah kekenyangan dengan sogokan uang sehingga kasus masyarakat ini di biarkan begitu saja. Mereka seakan bisu dan tuli, ketika masyarakat melaporkan kejadian seperti ini. Dimana keadilan di negeri ini?Â
Ayah dan ibu Harumi terus mendukung kedua anak itu. Bagaiaman pun mereka telah bersusah payah berjuang untuk mencari keadilan untuk Harumi. Sebulan berlalu mereka telah kehilangan Harumi,namun kasus ini tak kunjung selesai. Adam geram melihat kasus anaknya yang disepelekan oleh orang banyak dan malah menyalahkan anaknya. Pada hari itu ia pergi ke rumah kediaman Rafa Biantara dengan membawa senjata tajam,tanpa mengetuk pintu ia menyelonong masuk ke rumah itu dimana keluarga Biantara sedang berkumpul untuk makan besar