Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Layu yang Abadi

23 Desember 2024   09:21 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"iya,silakan nak. Tapi om dan tante tidak bisa ikut karena harus membereskan beberapa hal dirumah" jawab Dini tersenyum

Ketiganya mengangguk kompak,dan pergi meninggalkan Adam dan Dini. Dan di sinilah mereka sekarang,menatap gundukan tanah yang bernama Harumi Mehrunisa.

"semua orang berhak untuk mendapat keadilan termasuk diri mu,Harumi" ucap advokat Indira

Dipta menghapus air mata yang jatuh ke pipinya, rasa rindu menyelimuti hatinya. Rindu pada sosok gadis yang ia cintai.

Dihening senja,rindu membisu Kisah kita terukur dalam kata

Kalimay malam menggenggam cerita Hari ini rindu kembali bercerita Maka beginikah seharusnya?

Kau beranjak pergi tanpa sepatah kata Maka beginikah seharusnya?

Kau terbang berkelana,sedang aku terkurung nestapa

 

Dipta melanjutkan hidupnya yang sepi tanpa kehadiran Harumi dan kedua orangtuanya. Shyla yang kehilangan sahabat sejatinya.

Serta orangtua Harumi yang perlahan menyembuhkan luka yang terpahat di hatinya dan mungkin akan abadi selama hidupnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun