Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Layu yang Abadi

23 Desember 2024   09:21 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"dasar anak tidak tahu diri,masih bisa kau bahagia diatas kematian anakku?" pekik Adam dengan menarik Rafa dan menyodongkan sebuah pistol di kepalanya

"heh apa-apaan ini lepaskan aku" teriak Rafa Sedetik kemudian ponsel mereka mulai mengarah kepada keduanya,mereka berdalih ke media sosial bahwa Adam hendak melakukan pembunuhan terhadap Rafa. Tidak disangka Adam di bawa mereka ke meja hijau. Di depan hakim mereka mengatakan bahwa Adam mencoba melakukan pembunuhan dirumah mereka. Dipta,Shyla,Indira, dan Dini merasa geram. Adam datang hanya ingin meminta pertanggungjawaban bukan ingin membunuh,tetapi mereka menggiring opini agar semua pihak mendukung mereka. Rafa belum mati dan hanya di minta pertanggungjawaban namun seakan-akan dia adalah korban. Semua pihak hukum malah membicarakan keluarga Adam yang ingin melakukan pembunuhan. Sementara kasus yang sebenarnya terjadi adalah pelecehan seksual yang di alami oleh anak mereka yang dilakukan oleh Rafa itu sendiri.

Di persidangan Adam hampir saja di jatuhi hukuman penjara 4 tahun atas dasar percobaan melakukan pembunuhan,namun itu tidak terjadi karena Indira bisa mematahkan argument dari pihak yang menuntut. Sehingga Adam tidak jadi di tahan.

Disela Dipta,Shyla dan pengacara Indira terus mencari bukti-bukti,mereka didatangi oleh seorang perempuan cantik. Perempuan itu mengetahui bahwa mereka bertiga sedang mencari bukti yang kuat. Perempuan itu bernama Azura,salah satu korban dari pemerkosaan yang dilakukan oleh Rafa Biantara,bahkan Azura sempat disekap di rumahnya. Ia memiliki banyak bukti baik itu laporan yang ia tulis dan beberapa video CCTV yang dia ambil dari rumah Rafa.Dan ternyata tidak hanya Rafa yang melakukan kekejaman,begitu juga dengan keluarganya. Setiap hari asisten rumah tangga di rumah mereka di siksa jika melakukan kesalahan meskipun kesalahan kecil. tak hanya itu ternyata Radian Biantara juga menjadi bandar narkoba yang ia tutupi serapat mungkin sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Begitu rapi permainan dari keluarga Biantara ini sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Dan tidak lupa dengan kasus korupsi yang telah ia lakukan,bermilyaran uang-uang rakyat yang ia makan sendiri dan lagi-lagi tidak ketahuan.Setelah sekian lama mengumpulkan bukti-bukti yang kuat mereka mulai membawa kasus ini ke meja hijau. Dipta,Shyla,Azura dan advokat Indira mengumpulkan bukti-bukti baru yang mendukung kebenaran bahwa Rafa Biantara dan ayahnya benar-benar terlibat dalam kejahatan ayng dituduhkan. Mereka melakukan investigasi sendiri,dan mewawancarai saksi-saksi kunci, dan kumpulan rekaman CCTV yang tidak pernah terungkap sebelumnya. Tak lupa mereka juga mempublikasikan bukti-bukti yang mereka dapatkan ke media,dengan harapan tekanan publik dapat memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Dengan keberhasilan mereka mempengaruhi pihak kepolisian dan pengadilan untuk bertindak adil, advokat Indira menggunakan keahliannya dan pengetahuannya tentang hukum untuk menemukan celah atau kelemahan dalam kasus tersebut.

 

Semakin hari semakin banyak bukti yang terungkap dan semakin kuat argument mereka. Media sosial berkembang menjadi alat yang kuat dalam memperjuangkan keadilan, dengan banya orang yang menyuarakan dukungan mereka untuk Dipta,Shyla dan advokat Indira.

"ayo semangat kita akan segara sampai pada puncaknya" seru advokat Indira 

"terimakasih atas bantuannya kak" jawab Shyla

Dipta hanya tersenyum penuh haru. Namun keluarga Biantara semakin marah dan berusaha menjatuhkan ketiganya dengan menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka.

Bagian 5

Lagi dan lagi Dipta,Shyla dan advokat Indira tidak menyerah. Mereka tetap berjuang dengan keberanian dan determinasi yang tak tergoyahkan. Mereka serta merta melaporkan intimidasi dan manipulasi yang mereka alami kepada pihak berwenang yang berwenang serta ke media. Melalui keberanian mereka,orang-orang lain yang juga menjadi korban keadilan mulai berbicara. Semakin banyak kasus serupa yang terungkap,semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk mengambil langkah dan melawan keadilan yang tidak adil yang dilakukan oleh sebagian pemerintah yang telah menerima sogokan uang dari keluarga Biantara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun