“Dan berharap saja, masalah pelik keluarga Anda bisa diurai satu per satu.”
“Anak saya?”
Jamil sedikit tersenyum, bagi Hadi itu adalah kabar yang tak terhingga. Dan bila ia harus menjalani hukuman seumur hidupnya, atau bahkan kematian, ia rela. Asal Nito sang anak, bisa diselamatkan.
“Akan aku buka semuanya,” jelas Hadi sembari bangkit dan menyorongkan kedua tangannya kepada Jamil.
***
Sabtu, jam 8.00 – malam.
Rudie memandang gulungan ombak yang berkejaran ke tepian. Membiarkan sang angin mempermainkan rambut dan baju kemejanya.
Ia menatap langit tinggi yang menghadirkan rajutan sang bintang. Terlalu indah untuk bisa ia nikmati seorang diri.
Rudie memejamkan mata, mendesah berat. “Keluarga seperti apa mereka itu…?”