Mohon tunggu...
Alifito Rachmaya
Alifito Rachmaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2 | SMAN 1 Padalarang

Alifito Rachmaya XII MIPA 2 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pretty Day/ie

1 Maret 2022   18:08 Diperbarui: 1 Maret 2022   19:30 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "APA KAU SUDAH GILA UNG?!"

            "Azfa... Nabil percayalah kepadaku..."

            Tidak ada orang yang percaya kepadaku, hanya ada satu yaitu Azfa, ia percaya kepadaku ketika aku memberitahu bahwa ada Luna yang menolongku. Azfa menjelaskan kepada mereka bahwa jika memang benar ini salah satunya jalan mungkin kita semua bisa masih selamat, walaupun salah setidaknya dia bisa mati lebih cepat dari pada berada di neraka ini lebih lama lagi. Perlahan ada beberapa orang yang percaya kepadaku, Nabil...Vira...Adilah...Popi...Finka, totalnya hanya ada enam orang yang mengikuti rencanaku tapi aku tetap tidak puas, aku menginginkan semua nya ikut.  Ada seseorang yang terus melihatku dari tadi, satu satunya laki laki yang tersisa yaitu Danu, aku bertanya kepadanya dan mengajaknya untuk kesini. Danu perlahan mendekatiku, aku tersenyum menyambutnya tapi tiba tiba ia mengambil sesuatu dalam tasku dan menodongnya ke arahku, iya itu adalah sebuah pistol yang kutemui di ruangan lantai bawah!

            "Jangan memaksa kami untuk ikut rencana busukmu itu ung! Jika kamu tetap memaksa kami maka akan aku tembak pistol ini!" Danu menggertak keras kepadaku.

            "Danu... percayalah padaku." Aku berusaha menggapai dirinya.

            "Berhenti ung!"

            Aku tak bisa berhenti, aku terus memohon kepadanya, "Nu..."

            DUARRR!

            Danu menembakkan peluru pertama, aku terkejut, tak kusangka Danu berani melakukannya sayangnya pelurunya meleset dan tak mengenai diriku tapi seseorang yang berada dekatku terjatuh. Danu membelokkan arah tembakannya dan tepat mengenai dada Finka.

            "ITU... ITU BUKAN SALAHKU...ITU SALAH KAMU UNG! LAGIAN MEMANG DIA AKAN MATI JUGA NANTI!" Wajah Danu terlihat ketakutan ia bergetar.

            Mataku seketika tertuju kepada sesuatu yang bercahaya jauh dibelakang mereka, Kenapa... kenapa ada orang disitu? Bukan hanya satu tapi banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun