Mendengar saran dari Azhar, Nabil langsung berlari ke arah lemari dan mendorongnya, "Berat banget jay!"
      "Bil bisa bil! Udah gak kuat bil nahannya!" Wajah Azhar memerah, keringat sudah bercucuran, Pria itu sudah berkali kali mencoba mendobraknya.
      Nabil mencoba mendorongnya sekuat tenaga, perlahan lemari itu bergeser ke arah pintu.
      Zeeeeeeb!
      Sebuah pisau menancap pintu dan menembus hingga terlihat oleh mereka berdua, Azhar ketar ketir melihat pisau itu... tusukan kedua... kini semakin dekat dengan dirinya.
      "Bill cepet bil bil!"
      Braaaak! Buk buk!
      Makin parah! Ia membuat lubang dipintunya, semakin lama semakin membesar, tangannya kini sudah bisa memasuki lubang itu... terus ia terus memperbesar lubangnya!
      Azhar melihat Nabil, Lemarinya sudah dekat tapi Nabil tidak menggesernya lagi, "Bil apa yang kamu pikirin BIL!" Azhar terus mengoceh melihat tingkah laku Nabil, hingga ia lupa bahwa lubang disisinya sudah sebesar setengah badan, kini ia melihat setengah badan yang mencul dari lubang pintu, ia melihat senyuman lebar,pria itu memaksakan kedua tangannya masuk kini tangannya sudah menggengam pisau, tidak tidak pisau ini sudah bisa menjangkau keberadaan Azhar! Pria itu menunjukkan senyum kemenangan.
       "JAY!!! MENGHINDAR!" Nabil berlari diawali ancang ancang yang sangat kuat, "HAAAAAA!!!!" Nabil menabrakan dirinya ke lemari dengan sekuat tenaga, Azhar seketika langsung menghindar setelah mendegar seruan dari Nabil.
      BHUAAAAAAAK!