Cklak...
Â
POV : Alifito & Nabil
      BRAAK! PLAAANK!
      Sebuah besi melayang ke arah kami, untung saja Nabil dengan sigap menangkis menggunakan Stik Golf. Kami langsung melangkah mundur dan bersiaga, nafas kami seketika tidak teratur karena serangan dadakan ini.
      "Nabil? Uung?" Suara wanita terdengar dari dalam ruangan, kami bisa melihat dengan jelas kalau didalam ruangan yang agak gelap itu ada Vira yang sedang berdiri dibelakang Danu yang sedang memegang pipa besi. "
      "Ehh...Vir?" Kami menurunkan senjata yang kami pegang, hampir saja aku mengeluarkan pistol yang aku bawa, jika aku terlalu terburu buru bisa saja aku membunuh temanku ini.
      "Huuee... Akhir...nya ka...lian datang juga." Tangisan mengalir deras, mereka terlihat cukup lega dengan kedatangan kami, "Kita semua sangat takut disini, kami hanya menunggu giliran untuk dibawa ke ruangan bawah oleh wanita itu, aku tidak tahu bagaimana nasib mereka sekarang, mungkin saja mereka sudah mati."
      "UUNG! NABIL! MENJAUH DARI RUANGAN ITU!"
      "Hah?" Aku dan Nabil melirik ke arah sumber suara, semua yang sedang berjaga segera menghampiri kami berdua, napas mereka terengah engah, mereka langsung mengacungkan senjata mereka ke arah ruangan.
      "Hei apa maksud kalian?!" Danu terkejut melihat teman temannya mengacungkan senjata kepadanya.