Mohon tunggu...
Alifia DwiGustami
Alifia DwiGustami Mohon Tunggu... Psikolog - Baru baru

Ig : alfdw_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Looking for: Amour

3 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jarum pendek pada jam sudah menunjukkan ke arah barat daya, lebih tepatnya pukul 7 pagi. Sepertinya sudah waktunya bagi lampu dunia untuk bangkit dari jam istirahatnya, begitu juga dengan perempuan berparas paripurna dan juga imut -Vanilla Vanval- ini untuk bangun dan pergi ke sekolah. Tidak terasa dia telah menginjakkan kakinya di SMA, dan tentu dia bersekolah di salah satu SMA favorit di negaranya, yaitu SMA L'amour yang bertepatan di kota Paris, Perancis. Kota indah dan penuh cinta. Sangat bertolak belakang dengan si pemilik kulit seputih porselen ini.

Selepas bangkit dari benda empuk yang bergravitasi tinggi itu, Vanilla lekas mandi lalu memakai seragam SMA-nya untuk yang pertama kali. Di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah, dia tampak seperti sedang bergumam. "Baik, ini hari pertamaku. Aku tidak akan mengacaukannya. Vanilla, kau harus membuat kesan pertama yang baik! Tunjukkan sisi yang membuat orang menyukaimu, mengagumimu, dan mencinta--imu?" Vanilla ragu dengan ucapan terakhirnya. Mencintaimu? Terdengar aneh baginya, karena dia tidak pernah mengatakan kata itu.

Memang tujuan lain Vanilla di SMA itu untuk mencari arti kata dari cinta, tapi demi apapun itu dia tidak pernah berniat untuk orang mencintainya. Katakan saja, spontanitas.

"Huft, lupakan. Aku tidak boleh terlambat," Vanilla mengambil tas dan berpamitan dengan orang tuanya, "Ayah ... Ibu ... aku berangkat dulu, ya!" orang tuanya mengizinkan. Kemudian Baekhyun mulai berangkat sekolah.

**

Tidak sampai setengah jam si pemilik rambut pirang itu berjalan sampai sekolah. Bisa dikatakan rumahnya memang dekat dengan sekolahnya, sehingga dia tidak terlalu memerlukan kendaraan untuk berangkat. Sesampainya di depan gerbang sekolah yang bertuliskan L'amour High dengan gaya huruf yang menarik dan terkesan estetik itu, Vanilla terdiam sejenak. Melihat ke dalam sekolah dari luar, lalu menunduk, menghembuskan nafas, lalu bergumam, "Van--".

"Selamat datang di SMA L'amour!" teriak beberapa pengurus OSIS yang tidak sengaja memotong gumaman Vanilla.

"Eh ... upacara pembukaannya sudah dimulaikah?" dia mulai berjalan masuk untuk memastikan. Ya, baru saja dimulai. Di sana terlihat banyak siswa seumurannya yang sudah mulai baris di lapangan. Vanilla mengikuti saja, dan dia berakhir di barisan belakang. Sayang, dia tidak bisa melihat ke depan dengan jelas ... kasarnya dia itu pendek.

"Mau pindah barisan tidak?" Vanilla menoleh ke belakang ketika seseorang berbicara padanya.

"Tidak, di sini saja tidak apa-apa," si imut ini melihat lagi ke arah depan dan berusaha agar dia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depannya.

"Hahaha ... Kau lucu. Ayo, aku antarkan kamu ke barisan lain," orang itu tertawa pelan ketika melihat si pemilik badan mungil itu menjinjitkan kakinya. Kemudian dia menarik tangannya dan membawanya ke barisan yang dapat dijangkau oleh pandangannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun