Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love in Dumay: Cinta yang Menyentak

26 Juli 2015   09:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:57 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ci kembali mengangguk.

“Woiii...! Saudare-saudare...! I’m really-really sorry, Neh...! But the show must go on! Swear! So... Can we talk about our business ?! Now...?!” serobot Ben dengan pura-pura galak.

“Okay, Ben, never mind,” ucap Ajo.

“No hay de que, Ben,” sambung Ci, kali ini berspanyol ria.

“Kita duduk di teko aja, yuk...” ajak Ajo, yang langsung membuat Ben dan Ci saling pandang dengan benak penuh tanda tanya. Dikiranya kita-kita sebangsa jin, apa...?

“Maksud Ajo di Teater Kolam,” jelas Ajo sambil membawa mereka ke teathernya anak sastra yang kini tinggal kenangan itu.

Ben      : Ooh... (sambil garuk-garuk kepala).

Ci        : Ooh... (sambil pegang-pegang hidungnya sendiri yang agak pesek :-D).

“Udah, buruan... nanti keburu panas,” lanjut Ajo lagi.

“Duduk di panci aja, gimana...?” canda Ben.

“Di penggorengan...” tawa Cici.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun