Bab 14: Liburan yang Tak Terlupakan
Alya dan Arga merencanakan liburan kecil mereka ke pantai yang terletak tidak jauh dari kota. Sudah lama mereka tidak memiliki waktu berkualitas bersama, dan Alya merasa perjalanan ini akan menjadi kesempatan sempurna untuk mempererat ikatan mereka. Mereka bersemangat untuk menjelajahi keindahan alam dan menciptakan kenangan baru.
Hari liburan pun tiba. Pagi itu, Alya bangun lebih awal, penuh antusias. Ia memilih pakaian yang cerah dan nyaman untuk perjalanan ke pantai. Sesaat sebelum berangkat, ia mengirim pesan kepada Arga, "Siap untuk petualangan kita, Ga? "
Tak lama kemudian, Arga tiba di rumahnya dengan senyuman lebar di wajahnya. "Alya, siap untuk berangkat?" tanyanya dengan semangat, membawa ransel berisi bekal yang telah mereka siapkan bersama.
"Siap! Ayo kita pergi!" jawab Alya, merasakan kegembiraan yang mengalir di dalam dirinya.
Mereka berdua naik ke mobil dan memulai perjalanan menuju pantai. Di sepanjang jalan, mereka saling berbagi cerita, tertawa, dan mendengarkan musik favorit mereka. Alya merasakan kebahagiaan yang mendalam saat melihat Arga tersenyum. Rasanya seperti semua beban di masa lalu mulai menghilang.
Setelah perjalanan yang singkat, mereka akhirnya tiba di pantai. Air laut yang berkilauan dan pasir putih yang lembut menyambut mereka. Alya tak bisa menahan diri untuk berlari ke arah laut, merasakan ombak yang menyentuh kakinya.
"Ga, ini luar biasa!" seru Alya sambil tertawa, mengajak Arga untuk bergabung.
Arga mengikuti langkah Alya, dan mereka berdua berlari di tepi pantai, saling mengejar dan bermain air. Ketawa tawa mereka menggema di udara, membuat suasana semakin ceria.
Setelah bermain air, mereka memutuskan untuk duduk di atas tikar yang mereka bawa, menikmati bekal yang sudah mereka siapkan. Sambil makan, mereka membahas impian masa depan yang lebih dalam lagi. Alya merasa lebih terbuka dan percaya diri saat berbicara tentang harapannya.
"Aku ingin suatu hari nanti kita bisa memiliki usaha kecil bersama, seperti caf atau toko buku. Tempat yang bisa kita jadikan rumah kedua," ungkap Alya, matanya berbinar penuh harapan.