"tes-vous musulman ? kamu seorang muslim?" tanya Steaven dengan wajah beransur pudar dan tersenyum ramah.
"Ya, jika kamu menyesal mengajakku kemari, maka aku hanya meminta tuan pulangkan aku ke Indonesia..!" jawab Ilham dengan wajahnya yang teduh.
"Maaf... Ilham, engkau anakku. Jika agamamu melarang, maka aku juga tidak memaksamu. Lakukan ibadahmu sesuai agamamu, aku menghargainya. Ayo semuanya kita menikmati hidangan, dan Erick, mulai saat ini kamu carikan koki Muslim untuk Ilham, dan hormati kegiatan agamanya selama di Prancis ini!" titah steaven kepada Erick.
Akhirnya acarapun berjalan lancar, dan Steaven memperkenalkan kepada seluruh anak buahnya untuk menyebarkan foto Ilham kepada seluruh anak buah mereka bahwa Ilham termasuk orang yang tak boleh mereka singgung.
Steaven mengurus surat-surat kependudukan Ilham dan menyekolahkannya ke Sorbonne University di Paris dengan jurusan Ekonomi Manajemen. Steaven yang memiliki banyak perusahaan besar dan termasuk lima orang terkaya di dunia punya harapan agar kelak Ilham mampu mewarisi perusahaannya.
Steaven memiliki rumah mewah di daerah B&B Hotel Versailes Rocquencourt dengan halaman mewah bagaikan istana. Rumah tersebut dijaga oleh pengawal yang berlapis. Isterinya bernama Blair Alexanders, yang merupakan wanita anggun nan cantik jelita, mereka memiliki dua orang anak. Yang pertama Brigham Steaven laki-laki yang sudah membuka bisnis di USA, dan yang masih gadis bernama Caroline Steaven, yang masih kuliah di PSL Research University jurusan medicine and healt atau ilmu kesehatan.
Caroline merupakan gadis periang dengan rambut ikal pirang, wajah nan putih, hidung yang mancung, dan bibirnya yang tipis serta cahaya mata birunya, mampu memikat lelaki manapun. Namun para pemuda takut, karena adanya pengawal yang senantiasa mengawasinya.
BERSAMBUNG....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H