Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan

21 Juli 2024   02:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OBAT RAMUAN TRADISIONAL

Suatu hari, Ilham merasa pusing, kepalanya begitu sakit, badannya panas, perutnya mual. Ia yakin, tadi kebanyakan makan ubi rebus dan minyak kelapa. Ia muntah sejadinya dan lemas. Akhirnya dengan tenaga yang tersisa, ia mengambil akar pohon kelapa, dan juga sebuah akar kayu pasak bumi yang terdapat disana. Kemudian ia mencucinya dan merebusnya.

Setelah meminum air jamu tersebut, tubuhnya kembali segar bugar. "Hm, sekarang aku harus mampu meramu obat-obatan, agar aku dapat bertahan beberapa tahun kedepannya, mudah-mudahan ada kapal yang terdampar kemari dan membawaku lari dari kesunyian ini" batin Ilham. Lalu ia mengumpulkan berbagai tumbuhan obat-obatan yang ia ketahui dari membaca buku dan menonton youtube dahulu.

Semilir angin saat itu, matahari sedang begitu teriknya, Ilham terkejut melihat sebuah sampan terdampar dipinggir pantai. Ia berlari kepantai dan melihat seorang nelayan sedang memegang kepalanya yang tampak sakit.

"Pak...!, kenapa kepalamu?" teriak Ilham seraya berlari kearahnya. Nelayan tersebut terkejut dan berpaling menatap Ilham.

"Si..si..apa kamu? To..tolong kepalaku sa..sakit" ujarnya.

Tanpa banyak pikir, Ilham mendorong sampan kedaratan dan membawa Nelayan itu kerumahnya. Lalu ia baringkan ditempat tidurnya dan memberi bapak tersebut air jamu yang ia masak.

Sekitar setengah jam kemudian bapak nelayan tadi sudah merasa baik dan menarik nafas panjang.

"Nak, terima kasih atas bantuanmu... jika tidak ada kamu disini, mungkin saya telah tiada..!" ujar nelayan tadi dengan mata memerah.

"Tidak apa-apa pak, kita hidup harus tolong menolong..!" jawab Ilham.

"Hm, sudah lama saya tidak pernah melaut kepulau ini, pulau ini begitu terjal dan cadas... kenapa kamu ada disini nak?" tanya nelayan tadi seraya memperhatikan keadaan pondok Ilham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun