"Apakah... kamu... bertemu Ilham...?" tanya Diana dengan dada yang terasa sesak.
"Tidak.... Kami tidak menemukan sesiapapun disana, kami telah menyusuri pantai dan masuk kehutan, namun tiada seorangpun dipulau kecil itu..!" terang Joni, "Apa kamu kenal dengan Ilham tersebut?" tanya Joni penasaran dengan perubahan Diana.
"Ilham adalah kawan Diana yang hilang tiga setengah tahun lalu Jon. Ia ikut menjadi korban pesawat G005 yang meledak saat itu" terang Ibu Diana seraya merangkul putrinya.
"Il..ham... ka..kamu... ternyata masih hidup...! Jon, ajak aku kepulau itu..!" Diana merungut kearah Joni.
"Hm, begitu... nanti beberapa hari lagi, angkatan Laut akan membuat dermaga di pulau itu, aku bisa mengajakmu..!" Jawab Joni tersenyum merekah.
Diana begitu bahagia, hatinya berkata "Ilham kekasihku... tunggu aku menjemputmu kepulau itu..!" desiran angin membawa mereka menikmati makanan yang tersedia didepan mata.
Â
BAB IX
MR. STEAVEN DAN ILHAM
Â
Setelah terjatuh dari tebing, Ilham terkapar dengan mulut yang berbusa, tubuhnya bergetar hebat, darah dikakinya mengalir bekas digigit ular, tiga hari tiga malam Ilham pingsan tak sadarkan diri, namun racun ular tidak mampu menembus jantungnya yang ternyata darahnya telah dialiri oleh obat penawar dari ramuan akar dan kulit kayu di pulau itu. Ilham telah memakan  dan minum penawar racun tanpa ia sadari, namun keadaan ini terjadi karena ini untuk pertama kalinya racun bercampur dengan zat-zat yang ada didalam tubuhnya. Kuasa Tuhan memang diluar logika manusia.