Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan

21 Juli 2024   02:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia membiasakan pandangannya, dan setelah lama baru ia sadari bahwa ia masih hidup dan luka diperutnya telah diikat dengan dedaunan. Ia tidak bersuara dan kembali memejamkan mata untuk tertidur.

Dipagi harinya, Ilham memasak air dan merebus ubi. Ia menghampiri sibule, dan membersihkan wajahnya dengan air, lalu ia mengelap tubuh sibule lembut. Sibule membuka matanya dan memperhatikan Ilham "Who are you?" lirih suaranya. Ilham yang tiga setengah tahun lalu merupakan calon TKI ke Australia, sudah mahir berbahasa Inggris, menjawab dalam bahasa Inggris pula "Aku orang penghuni pulau ini..! dan tuan siapa?" jawab Ilham seraya kembali bertanya.

"Aku.. aku... Steaven... kenapa aku disini?" tanya Steaven dengan meringis.

"Kamu dibuang dari kapal, dan aku mendapati kamu dalam keadaan terluka, dan aku bawa kepondok ini..!" jawab Ilham.

Lalu keduanya bercerita tentang kehidupan masing-masing, dimana Steaven rupanya seorang Bos besar yang sedang melakukan perjalanan bisnis. Namun ditengah pelayarannya menuju teluk bayur, ada penyelundup lawan bisnisnya dan membak perutnya.

Lalu dengan pengalamannya, Steaven menyuruh Ilham membakar ujung parangnya untuk membuang peluru yang bersarang dibahunya sebelah kanan. Untung peluru tidak mengena jantungnya, melainkan tulang dadanya dan terjepit disana. Dengan arahan Steaven dan keringat yang mengucur deras, Ilham mengeluarkan peluru dari tubuh Steaven dan membalutnya dengan dedaunan.

Steaven tinggal dipondok Ilham selama lima hari, dan tubuhnya sudah membaik. Steaven berjanji akan membalas jasa Ilham setelah mereka lepas dari pulau itu. Lalu Ilham menyerahkan tas sibule tersebut, dan Steaven mengeluarkan gawainya yang ternyata langsung bisa mendapat signal dari satelit.

Setelah menghubungi anak buahnya yang berada di Paris, Steaven menyuruh Ilham untuk berkemas jika ada yang ingin dibawanya, karena sebentar lagi pesawat jet akan menjemput mereka. Ilham sangat senang, dengan menggunakan gawai milik Steaven, mereka berpose dan berpoto di pondok, kebun, dan lahan milik Ilham.

Hingga tiada berapa lama, terdengar suara mendengung, beberapa pesawat tempur yang berputar diatas mereka dan sebuah helikopter berlabuh tak jauh dari pantai. Beberapa orang berpakaian prajurit lengkap turun dengan senjata ditangan bergegas berlari menghampiri mereka.

Lalu Steaven dan Ilham dibawa keatas helikopter dan mereka meninggalkan pulau itu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun