"Aku akan mencoba bekerja di luar negeri pak, sebagai TKI di negera Kangguru!" jawab Ilham mantap.
"Bagus!, carilah pengalaman hidup didunia mana saja, saya mendukungmu!" sahut pak Ilyas.
"Aku tidak rela ayah..! biarkan Ilham berjuang di Kerinci. Ayah punya usaha yang banyak, alangkah baiknya ayah mempekerjakan Ilham sebagai salah satu pekerja di perusahaan kita!" teriak Diana sewot.
"Tidak Diana, aku akan membuktikan kepadamu bahwa aku bukan pecundang, tetapi pemenang yang akan menikahimu sekitar tiga atau lima tahun kedepan" jawab Ilham dengan mata berbinar.
"Aku tidak rela... aku tidak rela...hiks..hiks...!" Diana menangis seraya memegang lengan Ilham.
"Nak, Ilham butuh pengalaman untuk menghidupimu. Jika ayah mengajaknya bekerja, maka Ilham tidak memiliki pengalaman dan ketika suatu saat perusahaan kita tidak berjalan mulus, maka kalian akan kehilangan harapan. Oleh sebab itu, biarkan Ilham menuntut ilmu dan mencari pengalaman dinegeri orang, sedangkan kamu harus belajar dan menyelesaikan kuliahmu disini!"nasehati ibu Diana yang bernama Ny. Sartika Ilyas.
Ilham menarik nafas panjang tatkala pesawat perlahan bergerak meninggalkan Bandara Minangkabau kota Padang. Ia memejamkan mata dan berusaha untuk tegar meninggalkan kampung halaman Ranah Kerinci, meninggalkan pulau Andalas Sumatera, meninggalkan tanah kelahiran menuju Negeri Kangguru untuk memperjuangkan masa depan.
Awalnya, pesawat melaju dengan tenang meski kadang-kadang terdengar suara geluduk tatkala pesawat memasuki awan tebal.
Setelah satu jam penerbangan, tiba-tiba terdengar suara pramugari agar semua penumpang mengencangkan tali sabuk pengaman dan memakai baju pelampung, karena badai dan awan hitam didepan. Semua penumpang histeris tatkala pesawat berputar, sehingga seluruh penumpang ada yang terjatuh dan akhirnya terdengar suara menggelegar, dan letusan besar. Pesawat tersebut meledak menjadi puing-puing dan berhamburan kelaut lepas.
Berita tentang hancurnya pesawat G005 Indonesia menyebar keseantero dunia. Tim SAR nasional, Internasional turun melacak dan mencari puing-puing pesawat tersebut selama satu minggu penuh, sehingga disimpulkan bahwa pilot, kru pesawat, dan seluruh penumpang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
Diana sekeluarga berduka yang mendalam, dimana didalam daftar nama kecelakaan pesawat terdapat sebuah nama "Ilham Kurniawan" yang berasal dari Kerinci Provinsi Jambi. Pupus sudah harapan dan cita-cita Diana, ia bermuram durja, "duhai pujaan hati... kau pergi tanpa relaku, kau pergi membawa sejuta mimpi dan harapan kita, kau pergi dan hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya. Kini hidupku tanpa warna, tanpa wangi...!" batin Diana dengan berurai air mata.