"Iya tadi pak Sarmo sudah memberitahu,..." katanya
Suamiku segera menyusul masuk dan segera berkenalan dengan Arum
Tiba-tiba ada halilintar menyambar keras, kita semua kaget dan terdengar ada tangis bayi, mungkin kaget ketakutan mendengar petir itu.
"Anakmu Rum ?" aku tanya, dia mengangguk.
"Dia sakit, ini tadi kita mau ke dokter,.. Â " dia bingung, seperti salah tingkah, masuk kedalam dan keluar lagi, aku dan suami saling pandang.
"Oh maafkan kami mengganggu, ... mmm, kalau gitu, sebaiknya kami permisi saja dahulu, kapan-kapan datang lagi kesini, pokoknya aku tahu kamu ada disini, ... " kataku terbata, rasanya tidak enak bertamu pada saat seperti ini.
Seorang laki-laki keluar menggendong bayi, posturnya yang tinggi besar membuat aku kaget, aku mengejapkan mataku, apa aku tadi salah lihat ya ?.
Suami langsung menarik tanganku dan kita segera pamit keluar, pria tadi membalikkan badannya sambil tetap menggendong bayinya yang menangis keras sekali.
Mereka seperti kebingungan menenangkan bayinya, dan rasa-rasanya terganggu dengan kedatangan kita, aku dan suami segera keluar.
"Kapan-kapan aku kesini lagi Rum,..." teriakku, dan segera membuka mobil.
Sampai keluar dari Green Village, suami tetap diam.