“Oh, silahkan,” kata pak Budi, “Saya akan menabuh gendang.”
Oma Cinta memainkan deretan angklung, membawakan lagu-lagu yang sudah sering dibawakan oleh pak Budi. Kedatangan pak Budi seminggu sekali, sudah sangat banyak lagu-lagu yang dipelajari.
Suatu hari pak Budi bertanya kepada oma Cinta, “Oma mau lagu apa?”
Wah, oma Cinta sangat senang
“Saya suka lagu-lagu La Paloma—Sole Mio—Mucho—lagu-lagu Eropa—dan lagu-lagu Indonesia.”
Rasa bahagia menyelimuti hatinya. Dia memang menyukai musik dan lagu-lagu. Sesudah pensiun di Cipinang Elok, oma Cinta pernah membeli orgen. Dia juga belajar lagi dengan guru privat seorang diri, agar bisa memainkan orgen dengan lebih bagus dan benar.
Tinggal di Aussi, membuat oma Cinta lebih merasa bahagia. Dia tidak sendiri lagi, dalam bermain musik.
Satu per satu lagu-lagu kesukaan oma Cinta sempat dimainkan, bersama-sama penghuni Aussi yang lain. Pak Budi juga semangat dalam menabuh gendang.
Pada saat oma Cinta memainkan lagu Sunda Es Lilin, para karyawan Aussi yang berasal dari tanah Sunda ikut menyanyikan dengan riang gembira.
Pernah pada suatu acara Natal, para oma dan opa penggemar arumba, membuat para pengurus Aussi terkejut. Mereka memainkan lagu Alamat Palsu, lagu Ayu Ting Ting dengan irama dangdut.
Suatu hari pak Budi mendaftarkan anak didiknya yang terdiri dari oma-oma dan opa-opa, untuk mengikuti festival Arumba di Kelapa Gading Mall. Festival ini juga diikuti oleh orang-orang muda dari Indonesia, Korea Selatan dan Jepang.