Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hari Tua di Panti Werdha, Yes or No? Simak Cerita Oma Cinta

2 Maret 2022   00:15 Diperbarui: 13 Maret 2022   12:53 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

Mereka berdua diantar teman untuk melakukan survei ke beberapa panti werdha. Salah satunya panti werdha di daerah Rempoa, Tangerang Selatan. Aku sudah lupa, apa namanya. Padahal, aku pernah juga tinggal di Rempoa.

Cinta tertarik pada Graha Werdha Aussi Kusuma Lestari, yang dikenal dengan sebutan Aussi. Cinta mengajak Kasih melakukan trial, untuk tinggal di sana selama 3 hari. Untungnya Kasih merasa senang. Setelah keduanya Kasih dan Cinta senang, barulah mereka mulai berusaha menjual rumah Cipinang Elok terlebih dahulu.

3. Oma Kasih dan Oma Cinta Mau Pensiun, Bukan Mau Mengambil Pacar

Sebenarnya Cinta merasa sangat berat menjual rumah Cipinang Elok. Sebuah rumah yang dibeli awalnya dalam bentuk tanah. Cinta sering menceritakan, bagaimana merancang rumah sesuai kebutuhan. Aku mendengarkan ceritanya dengan baik, tetapi aku tidak pernah tahu kepada siapa Cinta akhirnya menyerahkan pembangunannya. 

Rumah mungil. Tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Ada kamar uak yang merupakan kamar utama, kerena ada kamar mandi dan WC di dalam kamar. Kamar yang memiliki pintu ke taman bagian belakang, yang tentunya untuk Uak. Ada kamar mungil untuk Kasih. Ada kamar yang memiliki pintu ke taman samping, untuk Cinta.

Teras kecil. Kursi dengan kerangka pipa besi dengan lilitan tali plastik, kursi jadul dengan nuansa warna hijau. Meja dengan kerangka pipa besi juga, dengan daun meja dilapis bahan formika. Keseluruhannya melengkapi suasana sepi dan dingin teras yang menghadap taman samping. Katanya … nanti kalau sudah pensiun, akan menerima anak kos.

Sungguh mereka senang tinggal di Cipinang Elok. Tetangga sangat baik, bapak RW juga sangat baik. Itulah rasa dalam hati yang membuat berat meninggalkan Cipinang Elok. Mana tadinya berniat menerima kos, seperti yang dilakukan uak waktu di Malang.

Tapi tekadnya sudah bulat untuk tinggal di Aussi, apalagi Kasih juga sudah merasa senang. Pada masa menjalani trial selama 3 hari, Kasih merasa sangat senang karena tempatnya bersih, dan banyak oma dan opa yang menggunakan bahasa Belanda sehari-harinya.

Setelah penjualan rumah Ciinang Elok telah berhasil. Cinta sibuk menjual barang-barang yang bisa di jual.

Aku juga membeli sebagian set panci dengan merk sudah tidak bisa aku baca lagi. Hanya terbaca made in Germany.

Panci yang mahal harganya. Cinta telah membagi dua, sebagian untuk aku dan sebagian untuk temannya. Aku mendapat bagian panci-panci dengan ukuran paling besar—sedang—bergagang. Entah apa bagian yang untuk temannya, aku tidak pernah menanyakan.

Sampai sekarang panci-panci tersebut masih aku gunakan untuk memasak sehari-hari. Hanya saja tutup panci yang sedang sudah pecah. Panci-panci tersebut sekarang, kurang cocok dengan perkembangan zaman. Tidak bisa digunakan untuk kompor yang menggunakan tenaga listrik induksi.

Barang-barang kecil lain, ada yang diundi. Saat Kasih dan Cinta menyelenggarakan doa Rosario di Cipinang Elok, pada hari perpisahan dengan tetangga. Diantara tetangga ada yang menyarankan untuk membawa sebagian barang, agar di tempat baru tidak repot membeli barang-barang lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun