Sungguh awalnya oma Cinta tidak pernah menyangka, banyak karyawan Aussi menyukai dan membeli hasil kerajinan tangan buatannya.
“Saya memang orang yang senang bekerja dan merasa bangga mendapat uang dari bekerja,” kata oma Cinta.
Oma Kasih lebih senang menjahit. Cempal hasil karya oma Cinta harus dilapis kain polos agar lebih tahan panas.
Menyulam adalah melekatkan aneka benang pada selembar kain dengan menggunakan jarum jahit. Tentu saja tidak asal melekat, tetapi menggunakan aneka teknik menyulam membentuk gambar yang indah. Misalnya rangkaian bunga—binatang dan bentuk-bentuk lain yang menarik, berdasarkan pola yang merupakan peninggalan ibunya.
Kegiatan menyulam diawali dengan ada kawan yang memberi banyak benang sulam. Nah … disini oma Kasih dan oma Cinta bekerja sama. Mereka membeli kain polos aneka warna. Alat lingkaran sulaman, untuk membuat sulaman tangan tidak kusut.
Oma Kasih yang menjahit. Oma Cinta yang menyulam. Mereka membuat sarung bantal bersulam indah.
Keterampilan yang dimiliki oleh oma Cinta bukanlah sekedar bakat yang hadir begitu saja. Tetapi merupakan hasil pendidikan yang ditekuni pada masa muda. Sehingga pada hari tua dengan adanya waktu dan kesempatan, bisa dimanfaatkan lagi.
Walaupun menjalani hari tua di Aussi jauh dari keluarga. Bila bisa menggunakan waktu dengan baik, bisa mempunyai banyak teman.
Oma Cinta mempunyai sahabat, sepasang suami-istri keduanya keturunan Indo.
Opa merupakan mantan masinis kapal, aku sebut saja dengan opa “masinis”. Karena dulu selalu mendengarkan suara menderu mesin kapal, opa “masinis” sekarang menjadi tuli.
Oma senang mengait seperti oma Cinta. Hasilnya bukan merupakan selembar kecil cempal, tetapi lembaran taplak yang luas. Karena itu aku sebut dengan oma “taplak”.
Sebuah persahabatan yang disebabkan oleh adanya hobi yang sama.