Gazi akhirnya bangkit dari kursinya dan mendekati Rindu. "Rindu, kamu tahu kan aku selalu di sini untukmu, kan?" tanyanya dengan suara pelan, seakan takut untuk mendengar jawaban yang mungkin tidak dia inginkan.
Rindu mengangguk. "Iya, aku tahu. Terima kasih, Gazi," jawabnya sambil memaksakan senyum. Namun, dalam hatinya, ada perasaan yang begitu berat untuk dipikul. Rasa bersalah, rasa cemas, dan perasaan cinta yang tak pernah bisa dia miliki---semua itu terasa begitu membebani.
Dia tahu, dia mencintai Gazi, dalam cara yang berbeda. Namun, perasaan itu tak sebanding dengan cinta yang dia rasakan untuk Rasha---cinta yang penuh gairah, yang membakar setiap kali mereka bersama. Rindu menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan pikirannya, namun bayangan Rasha terus menghantui.
Di luar, hujan mulai turun dengan deras, membasahi halaman rumah. Rindu merasa seolah hujan itu mencerminkan perasaannya---kegelapan dan kerisauan yang tak pernah berhenti. Dia menatap langit yang kelabu, seakan mencari jawaban atas semua pertanyaan yang mengganggu pikirannya.
Tak lama kemudian, ponselnya kembali bergetar. Kali ini bukan pesan dari Rasha, melainkan panggilan video dari Prilly---istri Rasha. Rindu tertegun sejenak, kebingungannya semakin dalam. Apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus mengangkatnya?
Dengan perasaan berat, Rindu akhirnya menjawab panggilan itu.
"Rindu, kamu baik-baik saja?" suara Prilly terdengar melalui layar ponsel, penuh perhatian. Rindu bisa melihat kecemasan di wajah Prilly. Meskipun mereka tidak terlalu dekat, namun Rindu tahu bahwa Prilly adalah wanita yang sangat peduli dengan Rasha, dan mungkin juga dengan dirinya, meskipun hubungan mereka hanya sebatas teman.
Rindu tersenyum canggung. "Iya, aku baik-baik saja, Prilly. Kenapa memangnya?"
Prilly menghela napas panjang, menatap Rindu dengan tatapan yang serius. "Aku hanya ingin memastikan. Rasha... dia sering bicara tentang kamu. Aku tahu, ada sesuatu yang belum terselesaikan di antara kalian. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa dia sangat mencintaimu. Tapi aku juga ingin kamu tahu, bahwa aku mencintainya dan aku berusaha menjaga keluargaku."
Rindu terdiam, kata-kata itu menusuk hatinya. "Prilly, aku... aku hanya ingin semuanya baik-baik saja. Aku tidak ingin ada masalah," jawabnya pelan, meskipun dalam hatinya, ada sebuah dorongan kuat untuk mengungkapkan segalanya---perasaan yang selama ini ia pendam.
Prilly mengangguk, meskipun tampak kecewa. "Aku hanya ingin kamu berhati-hati, Rindu. Aku tahu kamu baik, tapi hati-hati. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Rasha, untuk kalian berdua."