Mohon tunggu...
Kayla Difa Bilqis
Kayla Difa Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biqq

your life is as good as your mindset

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Harta Tahta Bung Hatta (Sebagai Pemikir Bangsa)

14 November 2021   20:01 Diperbarui: 18 November 2021   09:36 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

HARTA TAHTA BUNG HATTA

Cerita Novel Sejarah

Karya Kayla Bilqis

Mentari Bersinar menyinari seluruh pelosok nusantara, angin  menari kesana kemari tanpa letah dan letih ayam pun berkokok dengan sangat amat merdu seakan akan memberi isyarat bahwa akan lahir seorang pahlawan ditanah nusantara ini. Rumah yang sangat besar bertingkat dua yang terbuat dari papan dan beratap seng. Dibelakang rumah terdapat sebuah sebat atau kolam yang berisikan ikan kaluih, semacam gurami. Di tepi pekarangan, dari sebelah kiri sampai ke belakang terdapat kandang kuda yang dapat memuat sampai 18 ekor kuda.

Seorang wanita hamil yang bernama Siti Saleha sedang duduk manis diatas sebuah kursi rotan kayu ditemani secangkir teh hangat dan beberapa cemilan diatas meja sambil memandangi pemandangan yang sangat indah dirumah ayahnya ditanah Aur Tanjungkang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Kemudian ia merasakan kontraksi yang sangat hebat dibagian perutnya, tanpa berfikir panjang sang suami yang bernama H. Muhammad Jamil langsung berlari tanpa menggunakan alas kaki satu pun untuk bergegas memanggil dukun didesanya ( orang pada zaman dahulu yang menolong orang lahiran), tak lama dari itu dukun itu pun datang dan langsung memasuki rumah.

“oeeeee,oeeeee” terdengar suara tangisan bayi laki laki dari balik bilik kamar itu

“ba a proses lahian nyo mbah? Anak awak jo bayinyo sehat sehat se kan mbah? “ 

( gimana proses lahiranya mbah? Anak saya dan bayinya sehat sehat kan? ) Tanya seorang pria yang merupakan ayah dari gadis yang sedang melahirkan itu.

“alhamdulillah yo uda, proses lahianyo lancar, bayi jo anak apak sehat uda”

 ( alhamdulilah pak proses lahiranya lancar bayi dan anakmu juga sehat ) jawab si mbah.

Bayi yang lahir ditanah Aur Tanjungkang, Bukittinggi, Sumatera Barat Pada Senin Tanggal 12 Agustus 1902 yang bertepat di rumah Ilyas Bagindo Marah ( seorang pedagang sukses di Bukittinggi) di beri nama Muhammad Attar. Bayi yang bernama Muhammad attar atau yang biasa kita sapa bung hatta itu merupakan generasi ke 3 keturunan ulama tarekat yang terkenal pada zamanya, Syekh Abdurahman yang berasal dari Batuhampar. Paman bung hatta dari ayahnya syekh arsyad, merupakan anak dari syekh Abdurahman yang menurunkan pengajaran ilmu agama dan menjadi seorang guru agama yang terkenal disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun