"Ah, begitu ya! Jadi maksudmu... hanya sesama gadis lah yang bisa mengerti, tentang apa yang kau rasakan saat ini?"
"Hmm.. Aku rasa begitu, Matias."
Matias mengangguk, kemudian tersenyum menandakan dirinya setuju pada ucapan Nivea.
Kereta yang membawa mereka, telah sampai di tujuan. Matias yang turun lebih dulu, membantu gadisnya turun perlahan menapaki rerumputan di depan pintu utama kediaman keluarga Lawrence.
Dengan wajah gugupnya, Nivea menurut saja dibimbing sang kekasih memasuki rumah itu.
"Ayolah! Kau bukan pertama kalinya kesini."
"Apa?"
"Waktu itu kau menemui Martha disini."
"Ah, itu benar! Aku... sampai lupa."
"Wah.. kau mengajak gadismu, Matias?" suara khas countess Victoria menyambut kedatangan mereka.
Nivea yang terkejut, buru-buru sedikit membungkuk ke hadapan beliau, mengucapkan salamnya. "Selamat malam, countess Victoria."