"Ini sebuah kejutan, Nivea!"
"Ah, tentu saja Matias! Aku membawa roti dan limun untuk kita."
"Benarkah? Wah.. Aku sangat beruntung." keduanya melanjutkan langkah beriringan.
"Bisakah... kita duduk-duduk di pinggir perkebunan untuk menikmati kudapan yang ku bawa?"
"Tentu! Apakah... kau ingin jika... kita tampak seperti sedang melakukan piknik?"
"Ah, bodoh sekali! Kenapa aku sampai tidak ingat membawa alas duduk."
"Tidak masalah Nivea! Aku bisa meminjam permadani milik tuan Carlos."
"Benarkah? Beliau menyimpannya disini?"
"Ya! Aku pernah melihat benda itu tersimpan di ruang kerjanya. Ayo, kita ke ruangan beliau."
Matias berjalan lebih dulu, mengarahkan langkah mereka menggapai bangunan sederhana berdinding putih, dengan tiga buah pintu kayu berwarna biru di sisi sana.
"Ah, kau Matias!" tuan Carlos pun mengangguk tersenyum lebar ketika menangkap keberadaan Nivea di balik tubuh Matias. Begitupun Nivea yang tersenyum ramah membalas senyuman beliau.