"Kita? Anda bilang, Saya yang pergi dengan tuan Willy.."
"Antarkan aku dulu sampai di taman itu!" seraya mengenakan mantelnya. Nivea dan Seri melangkah cepat keluar dari kamar menuju pintu utama kediaman itu.
"Jika Ibu bertanya, katakan aku pergi mencari angin dengan Seri." ucap Nivea pada salah seorang penjaga pintu kediamannya.
Lelaki bertubuh tegap itupun sedikit membungkuk padanya, "Baik nona!"
Beberapa menit berselang.
Tuan Willy telah mengantar Nivea sampai di taman Edelweis. Setelah sang nona turun dari kereta kudanya, tuan Willy melanjutkan perjalanannya mengantar Seri ke kediaman keluarga Lawrence.
Semerbak harum khas bunga edelweis menyeruak di segala penjuru taman. Nivea tak perlu merasa takut menunggu sendirian di taman itu. Pada beberapa sisi taman tampak orang-orang yang sedang duduk-duduk di kursi taman, menikmati sejuknya udara malam di kota itu. Cahaya putih dari lampu pijar kerap menerangi di tiap sudut taman.
Matias tampak terkejut dengan kehadiran Seri malam itu. Hal yang tak pernah diduga bahkan dibayangkan sebelumnya. Entah apa yang membawa gadis itu hingga akhirnya menemui dirinya. Mungkinkah Nivea yang mengirimnya?
"Selamat malam tuan Matias."
"Ada apa Seri?"
"Saya harap, kehadiran Saya tidak mengganggu Anda."