"Bisakah, kita saling menyapa hanya dengan... menyebutkan nama saja?"
"Ah, itu.. Hahaha. Tentu saja! Itu tidak bisa, yang mulia. Saya tidak terbiasa. Akan terdengar sangat aneh jika Saya hanya menyebut nama Anda."
"Maka cobalah, kau akan terbiasa nantinya."
"Tidak, maafkan Saya yang mulia."
Pangeran menghela nafas, "Baiklah! Itu, tidak masalah. Apakah hari ini kau memiliki cukup waktu luang?"
"Hmm. Saya pikir, hari ini Saya tidak dapat meninggalkan toko, yang mulia."
"Benarkah? Jadi kira-kira, kapan aku bisa mengajakmu... pergi berjalan-jalan?"
"Apa? Ah, soal itu... Saya juga tidak dapat memastikan, yang mulia."
"Apakah boleh jika Saya... meminta kesempatan untuk lebih banyak mengenal dirimu, nona Nivea?"
Nivea menelan ludah, dia benci dihadapkan dengan situasi ini.
"Saya... Maafkan Saya yang mulia, tapi... Saya pikir yang mulia pangeran tidak perlu membuang waktu Anda yang begitu berharga hanya untuk mengenal diri Saya. Saya bukan seorang gadis yang pantas untuk didekati oleh seorang putra dari baginda raja." ucapnya dengan sengaja merendah diri.