"Ini Martha." seraya menyerahkan sebuah tas yang terbuat dari kertas, berwarna merah muda. Yang sedari tadi dijinjingnya dan cukup menyita perhatian Martha, membuat gadis itu bertanya-tanya dalam hati.
"Apa ini, Daniel?" dengan tangan kanannya menerima.
"Itu sebuah gaun. Kau bisa melihatnya nanti."
"Gaun?"
"Ya Martha! Tiba-tiba saja... aku ingin membelinya untukmu saat melihatnya pertama kali."
"Benarkah? Kenapa tiba-tiba kau mengingatku?"
"Entahlah! Hanya kau yang terlintas di benakku. Saat itu aku mengantar Ibuku ke penjahit langganannya. Lalu, aku melihat sebuah patung wanita mengenakan gaun itu. Ibuku sempat bertanya pada penjahitnya, paman itu mengatakan akan menjual gaun itu. Gaun itu bukanlah pesanan dari pelanggan. Paman itu sengaja menjahitnya untuk dijual."
"Apa kau membelinya saat itu juga, Daniel?"
"Tentu tidak Martha! Aku tidak membelinya bersama Ibuku."
"Lalu, kau kembali seorang diri kesana?"
"Ya! Dan aku sangat beruntung karena gaun itu belum terjual."