"Lalu? Kau meminjamkan sebuah handuk bersih untuknya?"
"Benar sekali, Ibu. Tapi lalu, kami berbincang tentang hujan. Dan aku sangat penasaran bagaimana rasanya bermain di bawah guyuran hujan. Jadi, aku memintanya untuk menemani ku bermain hujan."
"Dan dia bersedia menemani mu bermain?"
"Tentu Ibu. Sekarang aku sudah tahu bagaimana rasanya bermain dengan hujan."
"Jadi menurutmu, seperti apa rasanya?"
"Bahagia." jawabnya singkat. "Ya, aku merasa bahagia." lanjutnya dibarengi dengan anggukan.
"Maafkan aku, Nivea. Bahkan kau baru dapat merasakan rasanya bermain hujan di usiamu yang sudah delapan belas tahun ini. Sejak kau kecil, ayahmu tak pernah mengizinkan ku untuk membiarkanmu berkeliaran di bawah hujan. Aku harus berterima kasih pada pemuda itu. Siapa namanya? Putra count Antonio itu."
"Namanya ......"
"Nivea!"
"Ayah! Kau mengagetkan kami."
"Kau mengatakan akan pergi beristirahat. Kenapa kau masih berada disini?"