"Jangan berlebihan Nivea, kau belum banyak mengenalku. Aku baik pada semua orang."
"Ah, jadi begitu ya. Aku harap juga begitu. Kau dapat berbuat baik kepada siapapun yang kau temui, tanpa harus memandang status sosial mereka."
Waktu telah membawa mereka sampai di tujuan. Matias membantu Nivea perlahan turun dari kereta kudanya. Keduanya mulai melangkah beriringan ke dalam area pasar yang terlihat sangat bersih. Namun memang cukup terasa gersang, karena di sekitar pasar tidak terdapat penghijauan.
Mereka memulainya dengan mengunjungi kios buah tuan Robert yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka turun tadi.
"Hai tuan Robert!" seru Nivea kepada lelaki paruh baya yang mengenakan topi koboi itu.
"Ah, lihat siapa yang datang! Benarkah kau nona Nivea? Ini kejutan, nona!"
"Ya tuan! Sudah lama sekali bukan, saat terakhir kali kau mengantar buah-buahmu ke toko rotiku. Dan kita bertemu disana."
"Benar nona. Dan karena kendaraanku rusak, aku tidak bisa datang lagi ke tokomu mengantar buah."
"Aku memakluminya tuan Robert. Aku ingin memilih beberapa buah untukku." seraya kedua matanya menjelajah kepada susunan buah-buahan di hadapannya.
Sementara sejak tadi Matias hanya tersenyum sesekali kepada tuan Robert.
"Tentu nona! Aku akan mengambilkan keranjang untuk Anda."