"Benarkah? Dimana?"
"Di perkebunan. Mungkin saat itu... mereka mengira tidak ada siapapun di sekitar mereka. Aku bersembunyi di balik dinding ruangan tuan Carlos."
"Lalu kau bisa mendengar dengan jelas, apa yang mereka katakan?"
"Hmm. Aku hanya perlu berkonsentrasi untuk menggunakan telingaku. Lelaki bermata satu itu bernama tuan Keith. Dia yang selama ini memalsukan surat tagihan dari pihak pajak. Dan tentunya... dia bekerja atas suruhan tuan Benedict."
Rodrigues menggeleng-geleng, "Mereka melakukan pemalsuan dan juga praktik korupsi. Tapi aku menduga, masih ada pihak lain yang bekerjasama dengan mereka."
"Jika itu benar, bukankah artinya ada orang dalam dari pihak pajak yang terlibat? Ah, aku memang belum tahu pasti siapa tuan Keith sebenarnya. Apakah dia pekerja di kantor pajak atau hanya sebatas orang suruhan."
"Itu sangat menarik Matias! Apa kau sudah mengatakan semua hal yang kau dengar itu kepada tuan Carlos?"
"Tentu saja belum, Rodrigues. Bagaimana mungkin aku menyampaikan semua itu tanpa membawa sebuah bukti."
"Kau tepat Matias! Lalu, apa kau berencana menyelidiki lebih lanjut agar mendapat buktinya?"
"Aku belum berpikir sejauh itu. Hanya saja, aku sudah menyampaikan masukanku pada tuan Carlos agar secepatnya beliau sendiri yang menemui pihak pajak dan sebaiknya jangan mempercayakan hal itu lagi pada tuan Benedict."
"Kau melakukan hal yang benar. Tapi rasanya, kurang seru kalau kita tidak menyelidikinya."