Mohon tunggu...
Dara Ginanti
Dara Ginanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Sampoerna University - The University of Arizona

A Beginner in Writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Drama "Mentari Warna-Warni"

3 November 2017   07:19 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:56 82509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NASKAH DRAMA BAHASA INDONESIA

"Mentari Warna - Warni"

Oleh :

Dara Ginanti 

 

Tokoh dan Penokohan

  • Mentari
  • Seorang siswi SMA dengan perawakan cantik dan lembut berusia 17 tahun, murah senyum, ceria, penampilan selalu rapi, dan selalu membawa tempat makan serta botol minum merah mudanya setiap ke sekolah;
  • Reyhan
  • Siswa SMA usia 17 tahun teman Mentari sejak kecil dengan tinggi standar dan selalu berpenampilan sopan, sifatnya sabar, tulus, ramah, dan dewasa. Reyhan bersekolah di sekolah yang sama dengan Mentari tapi berbeda kelas;
  • Jovian
  • Seorang siswa, anak dari pemilik perusahaan sukses dan kaya raya. Berperawakan tinggi dengan senyum menawan serta selalu berpenampilan keren, sifatnya dingin, cuek, dan acuh;
  • Agus Sulistyo (Ayah Mentari)
  • Laki - laki berusia 40 tahun dengan tinggi standar, badan sedikit berisi, dan agak berantakan. Karakternya ambisius, teliti, cermat, penyayang, tetapi kurang bertanggung jawab;
  • Lulay Ardianti (Ibu Mentari)
  • Pelacur berusia 36 tahun berperawakan cantik, ramping, dan menggoda. Sifatnya centil, materialistis, genit, dan manja. Selalu mengenakan pakaian ketat, rok pendek, dan menggerai rambut;
  • Alan Siregar
  • Pemilik perusahaan besar yang juga merupakan ayah dari Jovian. Karakternya berwibawa, ambisius, gengsi, sombong, licik, curang, angkuh, dan selalu berpakaian rapi dengan jas hitam serta sepatu mengkilapnya;
  • Kakek Mentari
  • Laki - laki paruh baya berumur 60 tahun yang renta, dengan keterbatasan mental, perawakannya kurus dan kering. Sifatnya bijak, penasihat dan pendengar yang baik, serta tidak gegabah.;
  • Siswa - siswa SMA (Teman sekelas Mentari)
  • Keempat teman Mentari ini bersifat manja, centil, sombong, pengkhianat,  lebay, suka mencari perhatian, dan suka menggosip. Siswi - siswi berbadan ramping dan cantik ini mengenakan seragam SMA negeri dengan sepatu mahal berwarna mencolok.
  • Hakim Pengadilan
  • Kedua hakim ini berperawakan tinggi dengan badan berisi, mengenakan pakaian hakim dan salah satunya memakai kacamata. Karakter dari kedua hakim ini adalah pandai, bijak, tetapi curang dan licik;
  • Polisi
  • Tokoh tanpa dialog dan hanya berkostum polisi dengan kacamata hitam, badannya tegap, tinggi, dan kuat. Para polisi hanya beradegan menarik Agus Sulistyo saat di pengadilan;
  • Narator
  • Seorang wanita jawa usia 25 tahun dengan rok jarik cokelatnya, berperawakan manis, kurus, dan sopan.  Selalu membawa sebuah album foto berdebu yang sudah usang dan tua. Sifatnya sopan, kalem, namun pendiam, pemurung, dan suka menyesali masa lalu;
  • Simbok Uti
  • Seorang wanita paruh baya usia 56 tahun yang merupakan pembantu rumah tangga keluarga Mentari serta pengasuh Mentari sejak kecil, berperawakan renta dan kurus namun dalam drama tidak tampil di panggung, melainkan melalui rekaman suara;
  • Bayangan Mentari
  • Berpakaian seragam SMA sama seperti Mentari dan membawa ransel, tempat makan, serta tempat minum yang sama seperti yang dibawa Mentari. Tampilannya sama seperti Mentari namun wajahnya pucat, tokoh ini tidak berdialog

 

Sinopsis

Mentari tidak selalu bersinar setiap waktu, ada kalanya mentari terbenam dan berganti terbit dengan rembulan. Begitu juga dengan Mentari yang satu ini, keceriaan dan senyum tulusnya yang terpancarkan untuk orang sekitar terbenam pada satu waktu. Lantas, bagaimana dengan peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya? Akankah mentari ini jatuh tak jauh dari sang pohon? Akan jadi apakah Mentari di masa nanti masih menjadi sebuah rahasia awan yang kelabu. Beragam konflik sosial mulai dari korupsi, prostitusi, diskriminasi, pembunuhan, dan pembullyan telah dihadirkan kepada sosok seorang gadis SMA kecil, bayang - bayang Mentari masih terngiang memancarkan semburat warna - warni yang indah. Mentari masih ada. Mentari warna - warni.

DRAMA MULTI ENDING

Drama Dengan Sejuta Akhir

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun