Akan tetapi, bukan mereka yang dipanggil, yang datang justru orang lain, laki-laki berbadan tegap dengan kemeja hitam yang lengannya dilipat sebagian. Laki-laki itu, Satria.
"Kenapa?"
"A-anu, kerannya patah!" jawab Kemala sambil menunjukkan keran di tangannya.
Satria mengambil benda itu. "Pean keluar dulu."
Dalam sekejap setelah Satria masuk, kerannya sudah kembali terpasang. Laki-laki itu kemudian keluar, berdiri di hadapan Kemala yang masih tampak panik di sana.
"Itu bukan patah. Emang lepas. Besok beli solasi pipa aja di toko bangunan depan."
"Oh? Iya. Besok. M-makasih, Mas."
"Iya. Udah makan bakarannya?"
"Belum, tapi udah diambilin, kok."
Satria mengangguk-angguk. "Perlu beli susu stroberi lagi?"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI