Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hari Ini Cerita Hari Kemarin

15 Agustus 2023   17:05 Diperbarui: 15 Agustus 2023   17:11 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis diteras atas gubuk. Dokpri

Langsung beranjak ke kakus wudhu.

Kemudian aku ganti pakaian, yang terbaik aku pakai untuk-Nya. 

Tas aku cangklong, walau hanya aku isi dengan mushaf Yasin.

Langsung aku jalan keluar kamar.

Aku baru keluar lewat pintu belakang, Simbok nyamperi aku lagi. 

"ayo cepet kae wis dienteni rombongan, wis arep didongani karo mbah Tamyiz" kata Simbok dengan nada tergesa-gesa. 

"njih mbok, ayo nyong lewat kene" jawab ku sambil jalan menuju mobil rombongan.

Ternyata benar, semua sudah siap duduk rapih di mobil langganan yang buat rombongan.

Berjajar simbok-simbok di bak belakang, mobil bak terbuka alias pickup.

Laki-laki yang ikut duduk dibelakang ada pak Muhammad Ihsan, beliau duduk diatas pintu bak.

Aku duduk didepan mbatiri alias menemani mbah Kyai Tamyiz Abdulloh.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun