Kami berdua hanya nyengir, saling lirik dan saling melotot satu sama lain.
"Sudah, ayo masuk, nenek masak makanan kesukaanmu, Mira."
"Yeyyy, terima kasih nenekku yang cantik." Mira berlari menghampiri nenek.
Nenek mengangguk, tersenyum malu karena disebut cantik.
"Makanan kesukaannya Rion juga ada kan, nek?"
"Nggak ada. Kan kata nenek tadi makanan kesukaannya Mira, M, I, R, A. Mira bukan Rion." Mira membuat muka olok-olok ke arahku.
Aku melotot. Menatap ke arah nenek, "Ada kan, nek?"
"Eh!" Nenek terlihat merasa bersalah.
Mira di sebelah nenek, tersenyum penuh kemenangan, maksudnya apalagi kalau bukan benarkan, hanya makanan kesukaannya Mira.
"Sudah, sudah, ayo masuk, kita makan bersama. Nenek sudah lapar "
Kami bertiga melangkah memasuki rumah, seketika aroma wangi semur ayam tercium, perutku bereaksi seketika menciumnya.