"Bagaimana mungkin itu tidak benar, Lin. Oma yang menceritakan itu kepadaku."
"Apakah Oma pernah bilang, bahwa kakek juga pergi darinya?"
"Apa maksudmu?"
"Iya, memang benar kalau kakek menceraikan nenek, dan menikah dengan Oma. Tapi apa yang selanjutnya terjadi? Oma tidak menceritakan itu kan?"
Mira menggeleng patah-patah.
"Setelah bercerai dengan nenek, kakek tidak langsung menikah dengan Oma. Karena bagaimanapun juga nenek adalah sahabatnya, bagaimana mungkin dia akan menyakiti sahabatnya?"
"Tapi kakek jelas telah menyakiti nenek dengan menceraikannya." Aku memotong, intonasi suaraku sedikit naik.
"Perceraian tidak selalu seburuk yang dibayangkan, Rion. Meski kebanyakan kasus perceraian itu menyakitkan. Tapi dalam kasus kakek, itu adalah pilihan terbaiknya. Jika pernikahan itu dilanjutkan, itu hanya akan menyakiti banyak hati, nenek, kakek, juga oma. Nenek, yang setiap saat bisa melihat dan merasakan suaminya mencintai orang lain, dan  setiap detik dia harus meyakinkan hatinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja padahal dia tahu persis semuanya sedang tidak baik-baik saja. Kakek, yang meski dia yang memutuskan semua itu, tapi dia juga merasakan rasa sakit itu, melihat sahabatnya yang setiap detik terluka karena perasaannya, tapi dia juga tidak bisa mematahkan fakta bahwa dirinya mencintai orang lain."
"Setelah perceraian itu, nenek pindah ke rumahnya, dan sebelum dia pergi dia mengatakan sesuatu kepada kakek. Kalian tahu apa yang dikatakan nenek, dia mengatakan 'Kau tahu bagi seseorang yang tulus mencintai, dia akan ikut bahagia ketika orang yang dicintainya juga bahagia. Menikahlah dengannya, aku tahu dia bisa membuatmu bahagia lebih dari yang aku bisa lakukan.' "
"Dan kakek menikah setelah itu? Benar-benar laki-laki yang tidak tahu diri. Apakah dia hanya bisa memikirkan dirinya sendiri? Dasar egois."
"Ya, kau benar, kakek egois dan itulah yang dirasakan setelah menikah dengan Oma, apalagi saat dia tahu kalau nenek ternyata sedang mengandung anaknya. Kakek benar-benar merasa bersalah saat itu, dia merasa dirinya egois. Dan ..."