"Sepertinya Rion ingin bicara sesuatu padamu." Linda menatap Mira, kemudian menatapku.
Aku hampir tersedak, secepat ini aku harus bicara?
"Mau bicara apa, Yon? Oh iya, tadi pagi kamu juga menungguku kan di luar kelas? Mau bicara apa?"
"Tentang bunga bleeding heart itu, kamu belum menjelaskannya kemarin."Â
Linda di seberang meja terdengar menghela napas, melanjutkan menyendok baksonya.
"Soal itu. Tapi kamu yakin ingin mengetahuinya. Kata pepatah ya, eh pepatah atau bukan sih, ketidaktahuan itu terkadang lebih baik dari rasa tahu itu sendiri. Kamu yakin ingin mengetahuinya?"
Aku mengangguk mantap. Aku yakin, dan aku harus tahu apa maksud luka yang dikatakan Mira.
Mira menghela napas, kemudian bicara, "Kamu tahukan legenda bunga itu?"
Linda mengangguk.
"Tahukan, Rion?" Mira sekali lagi bertanya.
Aku nyengir, mana aku tahu legenda bunga itu.