Marah dan susah, jengah gelisah, tak terengah-engah (hlm. 151, larik ke-10--11)
(2) Hanya bisa dibelah jika benci, dendam, serta amarah
    Segera saja, diganti dengan perintah yang amanah (hlm. 152, larik ke-45--46)
Kalimat (1) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran ah-ah. Kalimat (2) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran i-i dan ah-ah.
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan sajak tengah sebagai berikut.
(3) Di negeri ini ada banyak yang aneh dan tak masuk akal,
    Dengki, iri serta balas dendam sering kali sangat kental. (hlm. 174, larik ke-1--2)
(4) Boleh menerima remisi, tapi pelaku korupsi, hi … hi … hi
    Tak boleh ada toleransi, tak boleh simpati, tak ada remisi. (hlm. 174, larik ke-14--15)
Kalimat (3) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran i-i. Kalimat (4) menggunakan pola persajakan dengan kata di bagian tengah yang berakhiran si-si.
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan sajak tengah sebagai berikut.