Mohon tunggu...
D Lova Aloysia
D Lova Aloysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunyi dan Makna dalam Puisi Karya Tri Budhi Sastrio

6 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 8 Juli 2022   03:09 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

a) Aliterasi, adalah ulangan bunyi konsonan dalam baris sajak (Pradopo, 1997: 58).

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Mengampuni itu Indah dan Mudah. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan aliterasi sebagai berikut.

(1) Mengumbar benci, dendam serta memelihara amarah (hlm. 152, larik ke-42)

(2) Tidak hanya slogan pemanis tapi perintah dan titah (hlm. 152, larik ke-48)

Kalimat (1) menggunakan ulangan bunyi konsonan m-m. Kalimat (2) menggunakan ulangan bunyi konsonan t-t.

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan aliterasi sebagai berikut.

(3) Perampok, pemerkosa, penipu, pembunuh, dan pencuri (hlm. 174, larik ke-13)

(4) Tak boleh ada toleransi, tak boleh simpati, tak ada remisi (hlm. 174, larik ke-15)

Kalimat (3) menggunakan ulangan bunyi konsonan p-p. Kalimat (4) menggunakan ulangan bunyi konsonan t-t.

Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan aliterasi sebagai berikut.

(5) Itu pun kalau kroni-kroni mereka tidak lagi kembali menang (hlm. 197, larik ke-60)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun