Mohon tunggu...
D Lova Aloysia
D Lova Aloysia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunyi dan Makna dalam Puisi Karya Tri Budhi Sastrio

6 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 8 Juli 2022   03:09 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Semua televisi, siarkan komentar pengamat masalah ini,

       Hampir semua tampaknya sepakat bahwa pelaku korupsi

       Amat tidak pantas menerima apa yang dinamakan remisi (hlm. 174, larik ke-8--11)

Kalimat (2) menggunakan ritme karena jumlah suku kata pada masing-masing lariknya tidak tetap.

Berikut adalah contoh penggunaan ritme pada puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi.

(3) Dan sekarang … ya sekarang tatkala merdeka kita kenang,

       Pekik merdeka memang menggema lantang, tetapi sayang

       Pekik MERDEKA (BER)KORUPSI eh didengar paling terang. (hlm. 197, larik ke-61--63)

Kalimat (3) menggunakan ritme karena jumlah suku kata pada masing-masing lariknya tidak tetap.

B. Makna

Dalam Teori Semiotika, Roland Barthes menjelaskan dua tingkat pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi. Dua konsep tersebut dinamakan konsep signifikasi dua tahap.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun