Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Ilusi Korupsi dan Remisi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan sajak dalam sebagai berikut.
(3) Yang tidak pantas dibicarakan ke atas pentas nasional (hlm. 174, larik ke-6)
(4) Maka semua pihak tentu gembira jika vonisnya ke penjara (hlm. 175, larik ke-22)
Kalimat (3) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran tas-tas dalam satu baris sajak. Kalimat (4) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran ra-ra dalam satu baris sajak.
Berikut adalah hasil analisis terhadap puisi Tri Budhi Sastrio berjudul Merdeka (Ber)Korupsi. Pada puisi tersebut ditemukan penggunaan sajak dalam sebagai berikut.
(5) Telah ditaklukkan tak hanya bermodalkan pedang dan parang (hlm. 195, larik ke-7)
(6) Tempat dalih saling serang, pembuktian saling berperang (hlm. 196, larik ke-25)
Kalimat (5) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran kan-kan dalam satu baris sajak. Kalimat (6) menggunakan pola persajakan dengan kata-kata yang berakhiran rang-rang dalam satu baris sajak.
2. Gaya Kiasan Bunyi
Gaya kiasan bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu onomatope, metafora bunyi, dan simbolik bunyi.
a) Onomatope, adalah tiruan bunyi untuk mengkonkretkan gambaran angan (Pradopo, 1997: 61).