Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (2, Petaka Pulau Cendani)

2 Mei 2022   16:05 Diperbarui: 2 Mei 2022   16:12 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Irvan Sjafari

"Entahlah, belum pernah bertemu mahluk ini. Sepertinya mereka dari tempat yang belum dijamah manusia dan kemari karena sesuatu," ujar Kapten Daud. "Kamu mau makan dagingnya?"

"Hatur nuhun, enakan cilok," kata Bagus.

Prajurit yang gugur diangkut dan ditutup dengan selimut. Yang tangannya patah diberi bidai, yang dibungkus gips yang dikeluarkan dari sebuah tabung oleh tenaga medis.

"Dari mana mahluk itu?" tanya Kapten Daud pada pemuka pemukiman.

"Dari hutan kelapa utara. Ada orang-orang yang bukan warga kami dan warga Tanjung Jakarta membuat kegiatan di tambak delapan kilometer dari sini. Tiga di antaranya kulit putih," kata Wak Syafei.

Sementara Zia mengganti baju Farid dari baju yang sepantarannya di pemukiman itu.

"Ooi, nggak di Bumi, nggak di planet lain, ada pengacau bule," Raya gusar.

"Mungkin nggak, ada manusia dari koloni lain sudah kontak dengan manusia di Kuantum XX dan itu berhubungan dengan Ikan QQ. Ini komplotan besar, ada pengusaha di Nusantara yang menemukan pasar?" tanya Bagus.

"Cakep pertanyaannya, kalau Kuantum X saja bisa, mengapa tidak dari koloni planet lain?" ujar Kapten Daud.

"Siapa pemilik tambak itu?" tanya Raya pada Cynthia.

"Joshua Kwik dan pertnernya Badillah Usman. Mereka punya kapal untuk mengangkut bibit dari ikan QQ dan membudidayakannya di tambak itu. Legal," jawab Cynthia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun