Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (2, Petaka Pulau Cendani)

2 Mei 2022   16:05 Diperbarui: 2 Mei 2022   16:12 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Irvan Sjafari

"Harusnya ini hewan laut, tetapi ini bisa berjalan di darat mereka seperti punya paru-paru sekaligus insang. Kami belum pernah menemukan hewan ini hingga perbatasan areal Nusantara, sepertinya datang dari luar," ujar Dinda Marzuki, salah seorang bilog laut. "Capitnya keras bisa mematahkan batang pohon kelapa, kami temukan sepihannya."

Bagus, Purbaendah dan Raya mendengar dengan seksama dari dekat. Maurizia juga menyimak dari jauh sambil menghibur teman barunya, Farid.

"Apa ada informasi soal badai besar, mahluk itu bisa jadi dihanyutkan badai. Bukankah kemungkinan badai besar dan dengan bulan yang besar? Aku berpikir mahluk itu tadinya memangsa Ikan QQ dan mereka mencium keberadaannya di pulau ini," celetuk Zia.

"Memang kerap ada badai dari utara melanda laut di utara. Ada suatu gugus pulau yang pernah diduga lokasi habitat Ikan QQ selain habitat yang dihuni para siren itu wilayah yang kerap dilanda badai. Jaraknya 10 ribu kilometer dari pulau terutara kita, Pulau Komodora atau 15 ribu kilometer dari Tanjung Jakarta," tutur Komodor Yasin.

"Sudah ada pernah ke sana?" tanya Bagus.

"Satu kapal kita pernah hilang dalam pelayaran di sana, lima puluh tahun lalu. V-Cakrawala menemukan sepuluh awak masih hidup. Mereka bilang badai mampu membalikan kapal. Sejak itu ekspedisi resmi tidak ada ke sana."

"Tambak itu di mana? Apa ada yang ke sana?" Zia menyela lagi.

Komodor Yasin menepuk pundaknya. "Terima kasih kamu pintar sekali."

Dia menghubungi seseorang dari ponsel virtualnya. "Kapten Jonathan kamu sudah di tambak Kwik-Badilah?"

"Siap Komandan. Iya, kami menemukan Bapak Kwik dan Bapak Badillah di dalam ruang pendingin tewas. Mereka dikurung di dalam. Ada dua mayat hangus seperti ditembak sinar api, penjaga tambak Ikan QQ ini. Tambaknya sendiri kering."

"Apa lagi yang kalian lihat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun