patronase dari penguasa local bahkan penguasa local ini juga turut menyebarkan Islam
dan peranannya tidak dapat diabaikan. Corak Islam dalam tahap ini banyak diwarnai
oleh aspek tasawuf atau mistik. Dalam beberapa hal, mistisisme Islam mendapatkan
tempatnya dengan latar belakang masyarakat local yang banyak dipengaruhi asketisme,
Hindu-Budha dan sinkretisme kepercayaan loka. Meskipun demikian, bukan berarti
bahwa aspek hukum syari'at terabaikan sama sekali. Sebagai misal penyebaran Islam di
Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh tiga penyiar Islam dengan metodenya masingmasing.
Sebagaimana dalam historiografi tradisional, dikenal adanya tiga orang
muballig dari Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan.
Ketiga muballig tersebut adalah Abdul Makmur Khatib Tunggal yang lebih dikenal
dengan gelar Dato ri Bandang. Dalam menjalankan dakwah ia menekankan pada